Rezeki
merupakan sesuatu yang kita dapat di dunia atau mungkin nanti di akhirat.
Rezeki bukan sekadar wang ringgit atau harta, ia boleh jadi pasangan hidup
yang sesuai, anak-anak yang soleh, tempat tinggal yang selesa, dapat makan yang
sedap. Dapat hirup udara segar setiap hari pun rezeki tau.
Allah mengkehendaki manusia hidup kuat dan kaya. Bila manusia ada
kesihatan dan kekayaan, mereka akan memakmurkan orang lain; khusus
kepada saudara, rakan-rakan hinggalah ke masyarakat secara umumnya. Bila
saling memakmurkan, umat Islam akan dapat hidup yang lebih bermakna.
Walaupun Allah mengkehendaki manusia untuk jadi kuat dan memiliki kekayaan dan berjanji akan memberikan rezeki, kita harus sedar yang tugas kita sebagai hamba-Nya adalah berusaha untuk rezeki itu.
Untuk mendapatkannya, kita perlu ikhtiar dan berusaha sekuat mungkin. Sesuai dengan hukum alam, orang yang tekun menjemput rezeki, pasti besar potensi utk mendapatkan hasil yang besar kan.
Meraih rezeki perlu melalui beberapa proses. Ada proses bekerja, ada proses berdoa, ada ketekunan, ada strategi, ada sabar. Semua proses itu adalah syarat awal sebelum kita layak untuk mengakhirinya dengan tawakal.
Kita tak boleh pasrah begitu saja, bermaksud tidak membuat sebarang usaha dengan alasan bertawakal kepada Allah. Rezeki takkan senang-senang nak turun segedebuk begitu; sedangkan langit pun takkan senang-senang nak turunkan hujan emas, kan.
Selain itu kita perlu jaga amanah. Jaga amanah Allah juga satu ibadah. Bila kita berdoa memohon kekayaan, kita kena siapkan diri untuk jadi seseorang yang amanah. Macamana nak latih amanah ni? Solat. Kalau solat pun tak sempurna, macamana kita nak tergolong dalam kumpulan yang mampu jaga amanah-Nya? Mungkin dari sini, kita dapat nilai dan buat penambahbaikan terhadap diri sendiri.
Rezeki merupakan ketetapan Allah. Jadi mintalah kepada Allah dengan cara yang diperintahkannya. Kita sebagai hamba-Nya, tugas kita adalah bekerja dan berdoa. Selebihnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah.
Walaupun Allah mengkehendaki manusia untuk jadi kuat dan memiliki kekayaan dan berjanji akan memberikan rezeki, kita harus sedar yang tugas kita sebagai hamba-Nya adalah berusaha untuk rezeki itu.
Untuk mendapatkannya, kita perlu ikhtiar dan berusaha sekuat mungkin. Sesuai dengan hukum alam, orang yang tekun menjemput rezeki, pasti besar potensi utk mendapatkan hasil yang besar kan.
Meraih rezeki perlu melalui beberapa proses. Ada proses bekerja, ada proses berdoa, ada ketekunan, ada strategi, ada sabar. Semua proses itu adalah syarat awal sebelum kita layak untuk mengakhirinya dengan tawakal.
Kita tak boleh pasrah begitu saja, bermaksud tidak membuat sebarang usaha dengan alasan bertawakal kepada Allah. Rezeki takkan senang-senang nak turun segedebuk begitu; sedangkan langit pun takkan senang-senang nak turunkan hujan emas, kan.
Selain itu kita perlu jaga amanah. Jaga amanah Allah juga satu ibadah. Bila kita berdoa memohon kekayaan, kita kena siapkan diri untuk jadi seseorang yang amanah. Macamana nak latih amanah ni? Solat. Kalau solat pun tak sempurna, macamana kita nak tergolong dalam kumpulan yang mampu jaga amanah-Nya? Mungkin dari sini, kita dapat nilai dan buat penambahbaikan terhadap diri sendiri.
Rezeki merupakan ketetapan Allah. Jadi mintalah kepada Allah dengan cara yang diperintahkannya. Kita sebagai hamba-Nya, tugas kita adalah bekerja dan berdoa. Selebihnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah.
No comments:
Post a Comment